Senin, 26 November 2007

PSS Sleman bermain imbang dikandang melawan Persitara Jakarta Utara

PSS Sleman LogoPerasaan senang bercampur kecewa terlihat jelas pada raut muka 15 ribu Slemania yang memenuhi stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bagaimana tidak, tim kesayangan mereka PSS Sleman hanya bisa bermain imbang saat menjamu tim tamu Persitara Jakarta Utara dalam lanjutan kompetisi Sepakbola Divisi Utama Liga Indonesia wilayah barat pada hari sabtu, 24 november 2007. Tempo perainan relatif berjalan lambat pada babak pertama, namum beberapa peluang didapat PSS Sleman melalui bola-bola mati. Seolah tidak mau kalah dengan serangan tim tuan rumah, Persitara pun sesekali melakukan tusukan melalui bomber andalannya yang pada musim lalu masih merumput bersama PSS Sleman, Kurniawan "SiKurus" Dwi Julianto.

Peluang Tendangan Bebas PSS Sleman Images

Terlalu asyik menyerang, anak-anak Sleman lupa akan pertahanan. Serangan yang dibangun pemain Persitara memanfaatkan kelengahan pertahanan sisi kiri PSS Sleman membuahkan hasil. Umpan silang yang dilepaskan Dixon tidak dapat dijangkau oleh kiper PSS SLeman, Dian Adi Nugraha. Pemain asing Persitara Bationo Jermain yang berdiri dalam posisi bebas tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan one touch shoot Bationo merobek jala gawang PSS Sleman, seketika itu pula stadion Maguwoharjo yang riuh gemuruh oleh nyanyian dan yel-yel dari Slemania seakan terbius oleh gol yang diciptakan Bationo. Seakan tidak mau larut dalam kesedihan, beberapa saat kemudian Slemania kembali bernyanyi dan bersorak untuk memberikan support bagi PSS yang dikomandani oleh seorang Dirigen. Babak pertama berakhir dengan keunggulan sementara Persitara 0-1.

Memasuki babak kedua, permainan PSS Sleman masih bertempo lambat. kelemahan ini dimanfatkan dengan sempurna oleh pemain-pemain Persitara. Lagi-lagi melalui kaki Bationo Jermain, Persitara menggandakan keunggulan pada menit ke-60 setelah tendangan Bationo sempat membentur mistar gawang baigan dalam, 0-2 untuk keunggulan sementara Persitara. Mental anak-anak Sleman makin terpuruk, pun juga setali tiga uang dengan Slemania, semua tertunduk lesu. Semangat berkobar bak bara api kini hanya seperti abu. Melihat permainan tim kesayangannya bermain mengecewakan, Slemania bersikap pesimis. Sesekali terlihat juga pelatih PSS Sleman Rudy Keltjes keluar dari bench untuk memberikan motivasi bagi anak-anak asuhannya. Sedikit demi sedikit PSS Sleman mulai meningkatkan tempo permainan, tidak jarang peluang emas didapat oleh pemain PSS Sleman.

"Gol tak dapat diraih, kebobolan tak dapat ditolak", begitulah kira-kira ungkapan yang pantas diberikan PSS Sleman saat itu. Bukannya gol yang mereka (PSS) dapatkan, justru gawang Dian kembali bobol untuk ketiga kalinya. Adalah Kurniawan "SiKurus" Dwi Julianto yang kini mendapat giliran mencetrak gol pada menit 65. pelatih Rudy Keltjes pun segera mengganti kiper Dian Adi Nugraha dengan kiper Utama PSS Sleman Galih Sudaryono. Memang pada saat itu kiper Dian bermain dibawah form terbaiknya. Selain itu, kiper Dian juga adalah kiper kedua PSS Sleman. Mungkin pelatih Rudy Keltjes ingin menjajal kemampuan kiper Dian, dan ternyata mengecewakan. Teriakan-teriakan cemooh yang menjurus kasar pun mulai dilontarkan oleh Slemania.

Namun tidak demikian halnya dengan apa yang terjadi pada pemain-pemain PSS Sleman dilapangan hijau. Setelah gol yang diciptakan "sikurus" kurniawan, mereka (PSS) justru bermain semakin agresif dan "membabi buta". Tempo permainan semakin cepat, umpan-umpan 1-2 sering diperagakan, kini PSS Sleman benar-benar mengurung pertahanan dari Persitara Jakarta Utara. Hanya berselang 3 menit, akhirnya gol yang ditunggu-tunggu oleh belasan ribu Slemania terjadi juga. Tendangan Kaki kanan Tommy Haryanto dari luar kotak penalti yang mengarah tepat disudut kiri gawang, tidak dapat dijangkau oleh kiper Persitara, Ngadiono. kedudukan pun berubah 1-3. Semangat Slemania kembali bangkit, moral pemain PSS Sleman semakin tinggi walau mereka sendiri tau waktu mereka tidaklah banyak.

Niane Mamadao yang berkali-kali mendapat cemohan dari Slemania membuktikan bahwa dirinya layak berada di squad PSS Sleman degan gol yang dibuatnya pada menit 84 memanfaatkan crossing dari sisi pertahanan sebelah kanan Persitara dan menceploskan bola ke gawang yang dikawal oleh Ngadiono dengan kepalanya. Atmosfir stadion Maguwoharjo kembali bergairah, Slemania dan Slemannona kembali bersemangat memberikan dukungan. Dan Akhirnya Mamadao kembali mencetak gol melalui titik penalti saat memasuki 'injury time' pada menit ke-96 setelah Pemain PSS Sleman Harry Setiawan dijatuhkan oleh Ngako Gabriel dikotak penalti Persita. Tentu Saja Mamadao tidak menyia-nyiakan kesempatan emas 99% gol ini, dan kedudukan kini menjadi imbang 3-3. Perjuangan Pemain PSS Sleman memang pantas diacungi jempol. Semangat mereka tetap terjaga dan pantang menyerah. Lebih konsentrasi lagi, karena hari sabtu, 1 Desember nanti bertempat di "kandang" stadion Maguwoharjo lawan yang akan dihadapi lebih berat, yaitu tim besar dari Palembang, "Sriwijaya FC".

Sempat terjadi Insiden kecil usai laga tersebut, karena official Persitara tidak terima terhadap penalti yang diberikan wasit Subandi. kita sudah terbiasa nonton bola diselingi cabang olah raga karate, jadi yaaa.....

Slemania Images Insiden Maguwoharjo Images
Insiden Maguwoharjo 2 Images Insiden Maguwoharjo 3 Images
klik gambar untuk memperbesar ukuran


TERBANGLAH YANG TINGGI PSS, KEPAKKAN SAYAPMU YANG LEBAR ELANG JAWA....

5 komentar:

north jak
seporternya krng bnyk ........

Tetap sportif ya kalau bermain...ga usah tawuran...

Maju terus sepak bola indonesia... Sekarang kita belum sampai ke piala dunia semoga dikemudian hari bisa. Yang penting jaga sportifitas dan tingkatkan kualitas....

Ada yang ketara ngiklan tuh di komen pertama.... Biasa aja dunk kalo ngiklan...

Waah artikel lama banget ini :D